Hantu Maryati
Hantu Maryati − Kisah hantu Maryati yang menghantui kawasan Gunung Sari, Balikpapan. Cerita ini sudah diceritakan turun-temurun dan sangat terkenal di daerah situ, bahkan sebuah jembatan yang ada di sana dinamakan dengan nama hantu tersebut. Jembatan itu adalah jembatan Maryati. Menurut kisahnya, hantu Maryati masih menghantui kawasan jembatan di Gunung Sari itu.
Hantunya sering mengetuk pintu-pintu warga terutama yang dikenal semasa hidupnya untuk memohon maaf atas kesalahan yang telah dilakukannya dahulu. Walau begitu, sosok hantu Maryati menjadi sangat mengerikan setelah beberapa orang mengaku pernah melihat penampakan hantu Maryati tak memiliki kepala. Bahkan hingga kini, hantu Maryati konon masih mendatangi orang-orang yang tinggal di daerah itu.
Di tahun 1970 hingga 1980 an, hantu Maryati begitu menggegerkan orang-orang yang tinggal di Balikpapan. Hingga saat itu, tidak seorang pun berani keluar rumah pada malam hari. Mereka takut melihat hantu Maryati yang mengerikan, yang suka melambai-lambaikan tangannya dari kejauhan dengan kepalanya yang buntung. Legenda hantu Maryati yang kerap muncul di sekitar jembatan Gunung Sari akhirnya membuat namanya disematkan pada jembatan itu.
Jembatan Maryati kini menjadi simbol untuk mengenang Maryati, wanita yang dulunya pernah hidup di sana dan akhirnya menghantui tempat tersebut. Kisah ini berawal pada tahun 1940an di Gunung Sari, Balikpapan. Saat itu, ada seorang wanita yang sangat cantik bernama Maryati. Dia memiliki pesona yang memikat dan paras yang awet muda, walau sudah memiliki anak dan suami.
Kelebihan yang dimilikinya membuat orangorang sangat menyukainya. Tidak hanya anak-anak muda atau orangtua. Bahkan, pria beristri pun terpikat dengan kecantikan Maryati. Namun kecantikan luar Maryati tidak sama dengan perilaku dan kepribadiannya. Maryati kerap juga merayu para lelaki yang terpikat olehnya. Hal ini membuat istri dan wanita yang tinggal di sekitar sana cemburu dan iri serta membenci Maryati karena telah merusak rumah tangga mereka.
Beberapa tahun berlalu, Maryati sadar bahwa kecantikan tidak mungkin bertahan selamanya. orang-orang tidak akan lagi menyukai kecantikan paras wajahnya. Di saat itu, Maryati kemudian memutuskan untuk menggunakan susuk benda berilmu gaib, untuk mempertahankan kecantikannya. Setelah memakai susuk di beberapa bagian, kecantikan yang dimiliki Maryati bertahan. Kendati begitu, usia dan kesehatan bukan dia yang menentukan.
Di tahun 1970 an, karena usia yang bertambah dan kesehatan yang menurun, Maryati akhirnya jatuh sakit. Dia menderita penyakit kanker, dan diharuskan dirawat di sebuah rumah sakit. Dokter yang menanganinya pun mengetahui bahwa Maryati telah memasukkan susuk. Karena harus dilakukan operasi segera mungkin, maka semua susuk itu harus dicabut terlebih dahulu. Setelah berusaha beberapa lama, dokter itu akhirnya berhasil mencabut beberapa susuk yang ada di dalam tubuhnya.
Namun, susuk yang bisa dicabut hanyalah yang ada di bagian kepala hingga pinggang, sementara bagian lainnya ke bawah belum berhasil dicabut. Operasi Maryati pun akhirnya gagal. Tak lama kemudian, karena susuk yang ada di Maryati sebagian telah dicabut, perlahan-lahan tubuhnya kembali ke wujud aslinya. Saat itu, tubuh Maryati langsung menua. Keriput keluar dari kulitnya, begitu juga rambutnya yang beruban, tampak seperti wanita tua yang berusia 60 tahun.
Penyakit Maryati semakin keras, tapi dia tetap tidak dapat disembuhkan karena susuk yang masih menempel. Tidak satu pun orang yang mampu mengeluarkan susuk tersebut, hingga kulit dan daging bagian bawahnya itu sudah menghitam, membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat. Di beberapa bagian, bahkan sudah ditumbuhi belatung yang menggerogoti daging. tampaknya susuk itu yang membuat Maryati masih bertahan hidup.
Melihat apa yang dideritanya, Maryati sungguh menyesal atas segala perbuatan yang telah dilakukannya. Dia ingin meminta maaf kepada wanita-wanita yang suaminya telah dirayu olehnya selama ini. Sayang, tidak seorang pun dari mereka datang menjenguknya. Maryati tidak bisa menebus kesalahannya. Suatu sore, ada seorang tokoh agama yang bersedia menolong Maryati. Orang itu berhasil mengeluarkan seluruh susuk yang masih berada.
Setelah susuk itu dilepaskan, Maryati akhirnya meninggal dengan tenang. Saat itu juga, orang yang menyembuhkan Maryati meminta agar mayatnya dimakamkan malam itu juga. Namun, saat kabar kematiannya belum berhembus ke warga, tetangga Maryati sempat melihat wanita itu sudah duduk di depan rumahnya. Diantar menggunakan mobil angkutan kota, banyak pemakaman menolak mayat Maryati dimakamkan di tempatnya, sehingga Maryati harus dibawa ke sebuah kebun yang terpencil untuk dimakamkan.
Beberapa cerita seram kemudian merebak di sekitar orang-orang yang terlibat dengan pemakaman wanita ini. Sopir angkutan kota yang membawanya ketakutan ketika dari arah belakang di kursi penumpangnya, peti mati Maryati terdengar digedor-gedor dari dalam. Beberapa orang yang mengiringi mobil tersebut, juga mengaku melihat sosok Maryati duduk di dalam mobil seraya melambaikan tangannya kepada mereka.
Mengetahui adanya kesaksian semacam ini, mayat Maryati kemudian dipenggal di bagian kepalanya dan kakinya ditusuk dengan paku, sebelum dikuburkan di kebun itu. Hal itu dipercaya bisa menghindari arwah Maryati menghantui orang-orang lagi. Kendati setelah hari itu, hantu Maryati masih terlihat gentayangan di sekitar tempat tinggalnya. Mengetuk pintu-pintu warga, untuk memohon maaf yang selama ini tidak pernah dilakukannya. Namun ketika pintu itu dibuka, yang tampak hanyalah penampakan Maryati tanpa kepala.