Aku terdiam sejenak, saat itu aku membuka tirai, terlihat ayah, paman dan semua nya masih ramai mengobrol di sebuah gazebo. Saat itu ujung mataku melihat seorang anak laki laki seumuran ku, dia menatap ku, lalu aku pun segera menutup tirai dan berfikir siapa anak laki laki yang seumuran ku di rumah ini. Seperti nya tidak ada satu satu nya yang umur sama di sini selain rafael dan dia kan lagi di kamar mandi.

Lalu saat tidur, aku di ujung dan ibu ku di bawah. Ketika tidur aku merasa ada yang memegang kaki ku dari bawah sampai siku. Aku merasa kaki mulai terasa dingin, aku pun bicara “rafael hentikan itu”, lalu genggaman itu berhenti dan saat pagi aku bertanya siapa yang menggelitiki kaki ku ketika aku tidur tadi malam. Dan aku pun bertanya kepada wak unan siapa anak laki laki yang berumur 14 tahun sepertiku.

Tapi wak unan menjawab ada, tapi dia sudah meniggal namanya ray. Setelah itu kami pulang dan saat di mobil, yang lain sudah tidur. Aku masih berfikir jika memang benar laki laki yang aku lihat itu adalah ray. Aku masih bingung saat itu, kami melewati hutan saat tertidur. Aku tiba tiba terbangun dan aku merasa ada yang memeluk tubuhku.

Aku merasa agak aneh, aku merasa badanku serasa di pegangi saat itu. Kami balik arah menuju kota bumi, karena macet panjang. Saat di rumah wak unan sri ratu bingung karena katanya ada yang memeluk ku karena itu aku jadi takut itu ray. Sampai malam pelukan itu terasa, sri ratu bilang hantu itu suka padaku.