Masih Penuh Tanda Tanya

Advertisement

Masih Penuh Tanda Tanya − Kejadian ini masih penuh dengan tanda tanya, dimulai dari sekitar 30 hari setelah pernikahanku. Aku menikah tahun 2010. Acara pernikahanku dilaksanakan di Jogja tepatnya di daerah Kokap Wates. Setelah acara tersebut, saya bersama istri kembali ke Malang tepatnya di Batu, karena memang kami berdua kerja di daerah Batu. Pada awalnya kami menjalani hidup pasca nikah seperti keluarga lain.

Hingga pada suatu saat kalau gak salah 30 hari setelah nikah itu, kejadian aneh mulai menimpa diriku saat itu. Waktu itu malam Jumat kalau gak salah tanggal 19 Agustus 2010, antara sadar dan tidak saya didatangi sesosok makhluk seperti manusia pendek, rambut terurai panjang memasuki kamar saya. Saat itu sekitar jam 22.00 malam, saya gak bisa berbuat apa apa, kalau orang Jawa katanya kelindien.

Setelah baca baca doa, akhirnya makhluk tersebut hilang dari pandangan saya. Kejadian ini ternyata menjadi awal pengalaman mistis saya berikutnya. Keesokan harinya saya berangkat kerja seperti biasa. Di tempat kerja, saya merasakan ada hal yang aneh pada diri saya. Kepala saya seperti berputar putar sampai hampir pingsan. Saya sempat dirawat di klinik di tempat kerja. Setelah merasakan enak, saya memutuskan untuk ijin pulang duluan.

Kejadian ini terjadi berulang ulang dan setiap hari, sampai akhirnya saya memutuskan untuk periksa ke dokter. Hasilnya nihil, tidak ada penyakit yang terdeteksi. Saya dibantu istri sudah kemana mana, dari yang sifatnya medis ataupun alternatif sudah kami lakukan, tapi tetap sensasi berputar itu masih terasa pada diriku. Rasa sakitku terjadi hampir setiap hari.

Awal tahun 2012 istri mengandung. Kesedihanku sedikit terlupakan mendengar kabar tersebut. Selanjutnya, saya menjalani hari tetap bekerja, meski menahan sakitku tersebut sampai pada akhirnya istri melahirkan anak pertamaku pada bulan September. Akhirnya aku jadi ayah, dalam hatiku aku berdoa mohon kesembuhan, biar aku bisa membesarkan anak kami.

Saya masih melakukan pengobatan ini itu, semua referensi pengobatan dari teman teman pasti aku lakukan. Semenjak lahirnya anak-ku tersebut ternyata penyakitku yang tak terdeteksi tersebut berangsur angsur hilang. Hingga suatu saat ada kejadian aneh yang kualami lagi. Waktu itu aku baru sampai rumah, masih siang sekitar jam 14.00 siang. Di depan rumahku ada penjual es dorong.

Orangnya sudah tua, sekitar 60 tahun. Dia minta minum air putih padaku. Tanpa curiga, aku segera mengambilkan segelas air untuknya. Setelah menghabiskan air, dia berkata terimakasih dan bilang sudah selesai nak. Terus, mendoakan saya seperti kita baru memberi hadiah. Saya hanya bilang Amin-amin, nggeh mbah. Kemudian dia berlalu pergi. Sekarang anak saya sudah hampir 4 tahun, penyakit itu sudah hilang, meski kadang kambuh, tapi jarang sekali.

Saya bersyukur, masih diberi kesempatan oleh Tuhan. Meskipun dalam hati saya masih penuh tanda tanya, penyakit saya itu apa? Tapi itu gak penting buat saya, yang penting mudah mudahan Tuhan selalu memberi berkat kesehatan bagi saya keluarga saya dan teman pembaca sekalian, Amin.

Post Popular :