Melihat Rombongan Jenazah Tengah Malam
Melihat Rombongan Jenazah Tengah Malam − Sekitar tahun 2012 aku berkunjung kerumah bibiku di kota T, bibiku punya seorang anak lelaki namanya fian, fian sangat senang nongkrong dengan teman temannya sampai larut malam sementara bibiku tidak bisa tidur sebelum fian pulang. Malam itu tepatnya malam jumat, fian belum juga pulang, waktu menunjukkan pukul 23.45 dan bibiku masih didepan TV nonton sambil menunggu fian datang.
Aku menemani bibiku malam itu, sambil nonton kami berbincang bincang soal angkernya kampung T dikarenakan seorang pemuda yang bunuh diri dengan cara minum racun lalu menjerat lehernya dengan tali tapi dalam posisi duduk. Jenazahnya di temukan ibunya dengan posisi duduk tapi tidak menyentuh lantai karena lehernya terjerat tali. Sementara mulutnya berbusa karena meminum racun hama.
Disamping jenazah ada secarik kertas dengan tulisan “Makamkan aku saat kalian menemukan aku, jangan lebih dari 3 jam”. Karena katanya pemuda ini melakukan pesugihan dan selalu dihantui sosok yang menakutkan sehingga dia bunuh diri, dan yang paling menakutkan jenazahnya di temukan jam 22.30 malam. Jadinya pemakaman nya di laksanakan 2 jam setelah itu.
Sedang asyik berbincang tiba tiba kami dikagetkan dengan suara teriakan yang keras dari arah jalan raya, sontak bibiku langsung berlari kearah pintu untuk melihat jangan jangan fian sedang mabuk, ternyata tidak ada siapapun, aku mendekati bibi dengan maksud untuk melihat keluar jalan raya tapi bibi menahan aku dan langsung memberi isyarat “ssttt”, aku diam dan hanya memandang kejalan raya.
Tiba-tiba terdengar suara orang bersenandung lagunya mirip seperti lagu yang dimainkan pemain biola di film titanic pada saat terakhir sebelum mereka berpisah karena kapal sudah separuh tenggelam, kalau ada yang ingat pasti tau dengan lagu tersebut. Makin lama makin kencang senandungnya, disela suara senandung itu terdengar seperti suara kayu yang diseret dilantai, makin lama makin jelas dan tiba tiba segerombolan orang berpakaian hitam lewat didepan kami.
Salah seorang dari mereka menyeret peti jenazah yang diikat dengan tali, aku dan bibi tidak bisa bergerak sama sekali badan terasa kaku, tepat didepan kami mereka serentak menoleh ke arah kami dengan senyum sinis dan “plek”, aku pingsan, saat aku sadar aku sudah didalam kamar. Hari itu juga aku pamit pulang. Sekian ceritanya, maaf kalau kurang seram tapi ini benar benar kisah nyata yang aku alami, masih banyak lagi hal mistis yang aku alami.